Sabtu, 10 Agustus 2013

Puisi Ini

Hallo...
Saya senang membuat puisi, tapi saya jarang membuat puisi. Hanya sebatas senang. Saya senang jika dibuatkan puisi, tapi saya jarang dibuatkan puisi.
Ini puisi yang selalu saya ingat. Dia membuatnya untuk sahabat-sahabatnya. Dia mengirimnya lewat SMS. Iya berarti aku sahabatnya. Entah apa yang membuat kita terasa berpisah. Mungkin sikapku yang so sibuk dengan semua tugas sekolah. Oohhh maafkan aku Tifani.


TANGIS MALAM TADI

Tangis malam tadi
Membisukan mulutku
Menelan sunyi malamku
Menghembuskan desah-desah kepedihanku.

Tangis malam tadi
Membawaku seolah melayang
Beserta perasaanku, penyesalan, kekecewaan, kemarahan yang menyatu dalam lubuk hatiku

Tangis malam tadi
Benar mengungkit kisahmu
Mencengkeram otakku
Mengukir kekesalanku

Tangis malam tadi
Izinkan aku ‘tuk menghapusmu
Menyesakkan separuh hidupku
Nafasku, juga nyawaku
Bahkan nyaris menusuk jantungku

Tangis malam tadi
Hanya terjadi karenamu
Menyayat luka terdalam
Tanpa dapat terobati oleh segala sikapmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar