Assalamu'alaikum...
Apa kabar kalian? Sekarang saya ingin berbagi tulisan saya. Ya, ini real tulisan say. Memang sedikit aneh, tapi sahabat bisa memberi kritik untuk saya.
Dulu saya bingung, apa pekerjaan seorang analis. Tapi perlahan saya mulai mengerti. Dan saya memimpikan diri saya sebagai seorang analis kimia.
![]() |
An analyst mixing two substances. |
Mengapa saya ingin menjadi analis? Karena
saya bersekolah mengambil jurusan kimia analisis yang belajarnya 4 tahun. Ya!
Sekarang saya sudah kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor (SMK-SMAK Bogor),
dulu namanya SMAKBo (Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor), ya memang lebih
terkenal dengan sebutan SMAKBo.
OK.
back to analis. Sebenarnya menjadi seorang analis bisa dilakukan sejak
dini. Menganalisis mengapa kita harus beragama, menganalisis mengapa kita harus
membangun benteng keimanan, menganalisis mengapa kita harus mencintai kedua
orang tua kita, menganallisis mengapa kita harus menghormati mereka, mengenalisis mengapa kita harus bersyukur, menganalisis
mengapa kita harus belajar, menganalisis mengapa cara kita belajar seperti itu, menganalisis mengapa kita harus berbagi ilmu,
menganalisis mengapa cara kita membagi ilmu seperti itu, menganalisis mengapa
attitude kita seperti ini, menganalisis mengapa teman kita bahagia,
menganalisis mengapa teman kita sedang bersedih, menganalisis berbagai hal yang
terjadi pada kehidupan kita.
Analisis terhadap diri sendiri merupakan
cara kita mengintrospeksi diri kita sendiri. Hal-hal yang pertama dan utama diintrospeksi
adalah attitude (sikap). Karena sikap merupakan salah satu penentu bagaimana
kehidupan yang akan kita rasakan di dunia maupun di akhirat.
Kita bisa mengintrospeksi sikap kita mulai
dari hal-hal kecil. Seperti bagaimana cara kita ketika meminta uang jajan
kepada ibu atau ayah kita? Bagaimana cara kita berpamitan kepada mereka ketika
akan pergi ke sekolah atau main? Bagaimana cara kita mengucap salam kepada
mereka? Bagaimana cara kita memperlakukan kakak kita yang lebih tua dari kita?
Bagaimana kita memperlakukan adik kita yang lebih muda dari kita? Bagaimana
sikap kita ketika bertemu nenek/kakek/paman/bibi/sepupu kita? Bagaimana sikap
kita ketika berpapasan dengan Ibu/Bapak guru kita? Bagaimana cara kita menyapa
teman-teman kita? Apakah sudah kita melakukannya dengan baik dan sopan? Apakah
sudah kita membuat mereka bangga mempunyai seseorang seperti kita?
Dari hal-hal di atas, mereka sudah bisa menilai
bagaimana sikap kita. Mereka bisa menerima kita di kehidupan mereka. Mereka
bisa bersahabat dengan kita. Mereka akan merasa nyaman ketika bersama kita.
Mereka bisa bercerita hal-hal yang mereka sukai dan tidak mereka sukai terhadap
kita. Mereka akan menceritakan hal-hal yang mereka ingini di esok hari. Mereka
akan bercerita masa lalu mereka. Kita akan dipercaya oleh mereka. Indah bukan?
Analisis dan introspeksi merupakan hal yang
selalu menyangkut di kehidupan. Ada hal lain juga yang bisa mempengaruhi
kehidupan kita. Apa itu? Itu apa? Hal itu adalah motivasi.
Motivasi adalah hal yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekuan setiap individu untuk mencapai tujuannya.
Apa tujuan kita hidup? Apa motivasi kita
untuk tetap bertahan hidup? Apa motivasi kita belajar? Apa motivasi kita
menggapai cita-cita? Apa motivasi kita berbaik hati? Apa motivasinya?
Lalu, mengapa kita harus mempunyai
motivasi? Motivasi itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Karena hanya diri
kita sendirilah yang mengetahui bagaimana psikologis dan keinginan kita.
Hanya seseorang yang depresi yang
membutuhkan dorongan dari luar untuk memotivasi dirinya. Para motivator pun
hanya mendorong dari luar. Untuk memunculkan motivasi dari dirinya hanyalah
dirinya sendiri.
Mari tumbuhkan motivasi, analisis sikap,
benahi attitude!
Learn from yesterday, Live for today, and
Hope for tomorrow.
Terima kasih. Semoga bermanfaat.