Sabtu, 03 Mei 2014

Bangkit Saja Itu Biasa, Tapi Bangkit Dengan Pelajaran Itu Luar Biasa

Hai, nama saya Quina. Umur saya 16 tahun 8 bulan. Saya kelas 11 di SMK-SMAKBo.
Di SMAKBo ini saya banyak belajar. Belajar mengukir, belajar memahami, belajar menerima, belajar menahan, belajar memberi, dan sebagainya. Namun yang paling utama, saya belajar bangkit dari kekalahan.

Kalah, terjatuh, gagal, dan rekan-rekannya. Hampir saya rasakan ketika saya mulai belajar terbang. Saat saya sudah mahir terbang, tiba-tiba sebuah peluru mematahkan sayap-sayap saya. Kecewa, sakit, lelah. Menangis? Sering kali saya menangis.

Cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk mengobati sayap saya. Meringis. Teringat lagi. Menangis lagi. Sembuh. Sudah tak sakit. Tapi takut untuk mulai terbang lagi. Orang bilang ‘Life must go on’, ‘Jangan patah semangat, jadikan itu pengalaman. Karena pengalaman adalah guru terbaik’.

Iya, jadikan semua itu pengalaman. Jadikan semua itu palajaran. Karena keberhasilan tidak ditentukan oleh seberapa kali dia menang atau seberapa kali dia kalah, tetapi keberhasilan seseorang ditentukan oleh seberapa kali dia bangkit dari gagalnya. Orang bilang, ‘Kegagalan adalah awal dari keberhasilan’. Tapi menurut saya, kegagalan tanpa mengambil palajaran hanyalah cerita kosong.

Setiap kali gagal, pasti pernah merasa kecewa. Wajar, kita manusia. Selalu mengedepankan ambisi. Tapi mengejar sesuatu tanpa menginginkannya hanyalah menyia-nyiakan waktu.

Ya, inilah saya. Quina. Manusia yang selalu kalah, manusia yang selalu mencoba bangkit.


Tapi mulai sekarang, saya, Quina, akan menjadi manusia yang pasti bangkit dari kekalahannya, memperjuangkan kemenangannya untuk orang-orang tersayang. Menjadi manusia yang selalu bersyukur atas rahmat Yang Maha Pemberi. Menjadi manusia penuh kasih sayang dan kelembutan, manusia yang meneladani rasul-Nya. Aamiin.

Semoga Quina bisa! Dan Quina pasti bisa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar